Kakak-kakak ku

Kakak-Adek
Cerita kali ini tentang kakak-kakakku. Saya punya 1,2,3,4 kakak. Yah empat.
Semuanya cowok. Tidak seperti kakak adek lainnya, saya dan kakak-kakakku selalu saling meledek satu sama lain. Menjadi pemenang dalam perdebatan menjadi prioritas utama. Mungkin kalian bertanya, siapa sih ke empat kakak itu?     
Mw tahu? Nih saya kasih tahu. Jadi mereka itu K’ G , K’ I , K’ N dan K’ M.        
Apa mereka saling kenal?      
Kupikir tidak. 

Nihh saya deskripsikan orangnya satu-satu   
K’ G

Nama aslinya Muh Zainal syam, namun akrab disapa gezto. Nah kakak ini saudara kandung saya. Namanya ada mirip. Sriwidayani Syam, Muhammad Zainal syam. Mirip kan?
Dia ini orangnya baik, gagah, dan yang paling utama, selalu kasih adeknya uang. Kasih uang? Iya, kan udah kerja. Meskipun terlihat tidak akrab, namun kakak pasti sayang sama adek-adeknya. Dia ini orangnya lumayan cuek juga...

K’ I

Kalo yang ini bukan kakak kandung saya, tapi tapi saya sudah menganggapnya kakak banget. Sebenarnya sih dia seumuran dengan K’ G, akrab malah. Bagaimana tidak mereka satu SD, satu SMP Juga. Wah, kalo K’G orangnnya cuek, yang ini super duper cuek pemirsa. Jujur saja, saya mengagumi sikap dan perilaku kakak ini. Dia orangnya sederhana, rajin ibadah, dan nggak pamer. Terkadang rese’ juga sih.  Kakak ini selalu membantu saya mengerjakan tugas. Ya walaupun terkadang sayanya sedikit maksa. Tapi saya yakin, dari lubuk hatinya dia ikhlas kok bantu adeknya

K’ N   

Kakak ini saya kenal saat menjadi bagian dari salah satu organisasi.  Orangnya baik, sederhana, rajin ibadah dan lumayan cuek juga sih.  Jadi, awalnya tuh nggak ada niat buat jadiin kak ini sebagai sumber inspirsi, bagaiman mungkin? Orang tiap harinya Cuma bertengkar doang. Tidak pernah saling mendukung dan selalu saling meledek. Tapi selepas beberapa waktu, saya mulai sadar kalo  sebenarnya kakak ini juga cocok untuk jadi kakak saya. Iya, kebiasaan kami sebenarnya mirip.      

K’ M

Sama kayak kak N, kakak ini juga saya kenal di Organisasi. Awalnya juga tuh kami selalu berantem. Berhubung karena dia lebih senior, makanya setiap bertengkar saya selalu mengalah. Terkesan Di Bully sama kakak ini sih, tp saya yakin kakak ini orangnya baik kok..



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dandelion, Ilalang, Angin, dan Tuan Matahari

Gambar
Dandelion, tanaman kecil yang berpendar kaku di sela ilalang yang menjulang. Jangan di tanya, tentang dirinya yang tumbuh tersudut dan terinjak oleh kawanan organisme yang hendak melewatinya. Dandelion selalu cemburu kepada ilalang yang dapat tumbuh lebih tinggi dari semak, yang menjadikannya primadona di padang rumput. Yang Lebih mudah ditemui tanpa harus berteriak memberi kode pemanggil untuk menemukannya. Sedangkan dandelion? Mungkin kau harus berteriak lantang dengan perpaduan penglihatan yang sangat tajam untuk menemuinya. Jika mungkin, kaca pembesarlah yang dapat membantumu menemukannya, jika kau beruntung! Tak tahu berapa kali lagi dandelion harus berusaha untuk bertumbuh melampaui ilalang, setidak-tidaknya menjadi tanaman yang setara. Namun ilalang selalu lebih dibanding dandelion. Tak ada dandelion yang mampu tumbuh lebih tinggi dari ilalang. “Ada apa denganmu dandelion? Kenapa kau begitu ingin tumbuh lebih tinggi dari ilalang? Menjadi tanaman berhabitus
Read More

Sembilan Belas Tahun

Gambar
Sembilan belas tahun menapaki hidup sebagai seorang manusia. Yah, hari ini usiaku sudah 19 tahun. Usia yang lumayan beralasan untuk tidak bersifat kekanak-kanakan lagi. Usia yang menantang untuk bisa bersikap lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab. Usia yang memaksaku untuk dapat membedakan hal baik dan hal buruk y ang mesti dilakukan dan dihindari.   Sedikit bercerita, bahwa pada tanggal dan bulan  perulangan lahirku yang ke 19 ini, Keluarga, sahabat, kakak, adek serta teman-teman selalu berusaha membuat saya merasa terharu, bahagia juga tentunya. Terbukti saat malam pergantian tanggal ulang tahunku, sahabat-sahabat Remaja masjid yang bekerjasama dengan orang tuaku berhasil mengejutkan saya dengan ulah mereka yang konyol berkumpul di kamar saya untuk memberika surprise tengah malam diiringi dengan se ember air kopi yang membuat saya setres minta ampun malam itu. Namun saya menghargai usaha mereka. Mereka berniat baik mengingat hari  lahirku. Di sisi lain, keluarga
Read More

Kenapa Tak Kau Tanyakan?

Kenapa tak kau tanyakan? Perihal hatinya.. Tentang sisa-sisa harapan yang berusaha  ia pungut kembali... Satu persatu... Dia bilang lagi, Hatinya pernah kuat sekali.... Kenapa Tak kau tanyakan? Perihal tawanya.. Tentang bahagia-bahagia dibalik kata, Kenapa tak kau tanyakan? Perihal senyumnya.. Tentang kedamaian di teduh wajahnya.. Kenapa tak kau tanyakan ? Hingga kau akhirnya berbalik, berlalu tanpa sebutir katapun.. 
Read More