Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Atas apapun yang kau beri, Terimakasih. Terlebih untuk ini ^^

Gambar
Petang ini, 23 agustus 2013, hari juma’at. Kakak-kakak, teman-teman menujukkan keloyalan, kepedulian mereka lewat rencana tuhan yang tak terduga. Atas apapun yang terjadi hari ini, saya mau bilang “Tuhan, Makasihhh sudah mempertemukan saya dengan orang-orang seperti mereka”. Orang-orang yang hebat, peduli, loyal, luar biasa. Mereka sederhana, sesederhana ketulusan yang mereka beri. Mereka sosok yang selalu menginspirasi disetiap kebuntuan yang terjadi, mereka sosok yang selalu meyakinkan atas keraguan yang melanda, dan tentunya mereka satu rasa, satu asa, satu tujuan “LOYALITAS TANPA BATAS” Satu dari sekian alasan yang membuat saya betah berlama-lama di rumah peradaban sederhana itu. Iya, RUMAH NALAR. Sepetak rumah yang mempertemukan berbagai macam karakter. Berbagai macam suku. Berbagai macam agama, berbaur menjadi satu. Menjadi sosok-sosok yang saling memahami, saling menghargai, dan saling mengasihi. Sekali lagii, untuk anugrah tuhan yang telah mempertemukanku dengan mereka

Senja Rindu di Pelupuk Matamu

Gambar
Tepat hari ini, KAMIS. Hari yang sama, Hari dimana kami tidak bisa berkomunikasi langsung denganmu lagi. Hari dimana kami melihat fisikmu untuk terakhir kalinya. Hari yang menyisahkan tangis dan hari yang memunculkan berbagai rindu yang melejit akan semua kenangan yang terukir. Lewat tulisan ini saya mau menyampaikan,Bukan menyampaikan sih lebih kepada mengabadikan   kalau tadi malam, pada tidur saya yang lelap, pada rentetan bunga tidurku, Yaaa MIMPI. Saya bertemu dengan mu dek. Itu kamu kan? Iya, pasti kamu. Jadi, Senja kemarin dalam mimpiku, kamu datang . saya lagi bercengkrama dengan anak-anak yang lain. Keluargamu, adek-adekmu, serta teman-teman yang selalu merindukanmu. Kamu menghampiri saya dan adekmu (B) yang kebetulan sedang asyik bermain game di handpone. Terusss kamu langsung mau memeluk saya. Jujur saja, awalnya saya ragu. Iya, sungguh ragu. Kan saya tahu, kamu udah meninggalkan kami dek. Namun entah kekuatan dari tuhan atau apalah itu, akhirnya saya memberanika

Orang Seumuran Bapak

Gambar
Kesakitan yang mendalam tampak dari raut wajah bapak itu, namun ia masih tetap berkata “Saya baik-baik saja (sambil melemparkan senyum)”. sesekali menoleh kemudian memperhatihan bagaimana bapak itu kesusahan dalam   berjalan, mengangkat kaki langkah demi langkah . katanya, kakinya terkilir saat bekerja di bangunan tadi. Bapak itu setiap harinya mengayuh sepeda kemana-mana, namun karena peristiwa ini, dia tidak bisa mengayuh sepedanya lagi. jiwa melankoliskuu muncul, saya paling tidak bisa melihat orang lain kesakitan, miris jadinya, Iba juga. Pikiranpun melayang, saya ingat sosok bapak. Bagaimana bapak selalu bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami, pendidikan saya, adek, dan kakak. Beliau tak pernah mengeluh. Beliau paling tidak bisa melihat anak-anaknya susah. Saya ingat kejadian 3 tahun lalu. Yaaa, saat itu saya masih duduk di bangku SMA. Bapak mengajak kami (Saya dan adek) jalan-jalan. Nah, ditengah jalan, bensin motornya habis dan sepanjang mata memandang tak ada satup

Judulnya KECEWA

Gambar
Kecewa.. !!! Manusia mana yang tidak kecewa saat harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Manusia mana yang tak marah jika selalu diledek atas kekecewaannya, dan manusia mana yang tak sakit hati melihat orang yang diharapkan mempertahankan justru memicu kekecewaan itu. Lain kali nggak usah ngajak saya ke pulau lagi yah, saya kecewa, sangat kecewa !! Harapannya saya, abis dari pulau saya bisa lebih tenang menghadapi kenyataan bahwa nilai mata kuliah saya ada yaang Eror, seperti cerita saya kemarin. Namun saya salah, justru rencana ini mengundang dan menambah daftar kekecewaan saya. Saya itu sudah berandai-andai hal-hal yg akan saya lakukan disana, dipulau, iya di pulau. Tapiii jreeenggg !! semuanya buyar saat kakak-kakak bilang “ Adek, kita nggak usah ke pulau yah, ombaknya lagi besar, bahaya kalo tetap nekad ke sana “      . Maaf kakak, saya sudah besar, sudah bisa bedakan kapan ombaknya berarus besar, dan   sebaliknya, guruku ngajarin kok. Saya tahu, itu semua

Jadii, Kami yang salah Gituu?

Gambar
  Kabarr buruuukkkkkkk, iya kabarr burukkkk??           Masa’ nilai Antum Guwe EROR sih?? apa salah guwe coba??,           kehadiran oke, mid oke, ujian juga find2 ajha kok.     lohhh kook??    jadi ternyata si bu dosen tuh ngilangin kertas ujian kami 20 org.   Teruussss, kesalahannya dilimpahin ke kamiii gituuuu?                                   ya Ampyuuunnn, nggak asik banget kan?? Kami yg rugi dong... ditambah lagi guwa prihatin  sama beasiswa guwe, bisa2 dicabut gara2 IP rendah. . tp tp saya tetap yakin. Tuhan akan menunjukkan yg terbaik kok.. saya percaya ituu.. Ngeriii Beginiii??