Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Di Depan Kelas, Dibawah Pohon

Gambar
Terik Mentari bersinar terik hari ini. Langit biru pun terlihat jelas di atas sana. Sesekali memandang matahari, namun silau. Selalu begitu. Di depan kelas di bawah pohon, angin berhembus cukup sepoi. Cukup tenang menemamani siang q hari ini. Sesekali, riuk suara ramai menyinggahi telinga. Lalu lalang silih berganti. Seperti diriku, manusia-manusia lain pun sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Mencoba akrab dengan suasana siang, namun sepertinya sulit menyatu...         Mentari terlalu terik, Siang ini...                    

Untukmu yang memintanya

Aku bukan orang yang ahli dalam merangkai kata-kata cinta,           Akupun tidak suka mengucapkan kata-kata sayang, Bagiku, rasa cinta dan sayang tak perlu diumbar... Cukup percaya, yakini, dan jaga hati.... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Yah sederhana dalam sikap dan perkataan. Aku ingin mencintaimu   dengan     caraku, bukan hanya sekedar pandai beretorika dalam cinta, mengatakan sayang,   namun berujung kekecewaan, penghianatan, Aku ingin mencintaimu dalam diam dan do’a..           Yah, diam dalam kesetiaan dan do’a dalam Setiap hembusan nafas...           Aku ingin mencitaimu seperti Bintang di langit . Kamu tahu bintang kan? Yah               Bintang diatas sana. Bintang yang memberikan sinar pantulan untuk bumi , menerangi malam,    Kamu tahu kan? Bintang itu selalu ada di langit, tak pernah hilang menghiasi malam. Meskipun, Bintang tak nampak pada siang hari... Namun Percayalah bahwa dia tetap ada..        Dia akan tetap setia menemani malam hing

Terhapus Oleh Hujan

Kamu tahu, Aku mencoba dengan susah payah menyusun sebuah kalimat.. Yah, kalimat untukmu.. Kini Aku telah berhasil menyusunnya, Inginku Ukir kalimat itu diatas batu, namun rupanya tangan.ku tak mampu, Batunya terlalu keras, yah sangat keras... Akhirnya q putuskan untuk menulisnya di atas tanah, teksturnya lebih lunak.. Aku telah menulisnya, Sungguh.. Tulisan itu untukmu... Namun, Sebelum kau membacanya, Nampaknya   Hujan telah lebih dulu menghapusnya.. Kini, Tersisa butiran debu tak berarti di tempat itu... Jangan salahkan aku, dan akupun tak akan menyalahkanmu.. Ini hanya persoalan teknis dan mungkin ada takdir di dalamnya....