Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Telah Kuputuskan untuk Mengadu Kepada Langit

Gambar
Telah ku putuskan untuk mengadu kepada langit, membiarkan derai mengalir bersama rintik Juni bulan lalu. Merahasiakan rindu dari hati yang ku tutup rapat-rapat. Pada saatnya nanti kau akan tau. Kebiasaanku menatap langit pagi di sela jendela, mengingat-ingat sambil tersenyum kecil-kecil hingga menta ri kembali mengusap pelan mataku, lalu menguapkan ingatan-ingatan yang sedari pagi berusaha ku susun di labirin otakku. Selalu kupercaya rencana Tuhan, Pada akhirnya  nanti.. Itulah yang terbaik... Telah kuputuskan untuk mengadu kepada langit, membiarkan sang mentari turun pelan-pelan. Pada saatnya nanti kau akan tau. Kebiasaanku  menunggu senja yang menjingga, merasakan damai dari teduh suasananya... Telah kuputuskan untuk mengadu kepada langit, membiarkan angin malam menusuk hingga ke tulang. Pada saatnya nanti kau akan tau. Kebiasaanku memandang bintang yang  telah setia menngantung di langit, maka saat itu pula  ku bergumam dalam hati seakan bintang dapat mendengar keluhanku...

Kenapa Harus?

Kenapa harus kata jadi beku dihadapmu? Kalau-kalau seperti itu, apalah jadinya jika kita tak sengaja terjebak dalam satu ruangan yang sama? Ahh, untuk imaji-imaji yang tak jelas ini biar kusimpan dalam hati. Biar kusembunyikan rapat-rapat. Kuhapus satu-satu secara perlahan... Kak, Perkara jatuh cinta.. Apa memang serumit itu?? Seperti kopi yang dipaksa manis tanpa gula sebutirpun... Kak, Jatuh Cinta.. Kenapa Harus??