Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Saya Mengenal Sosokmu

Gambar
Malam kian pekat, cuaca tak lagi hangat. Terjaga hingga larut seperti ini hampir menjadi kebiasaanku setiap harinya. Kali ini saya terjaga bukan untuk menyelesaikan sahabat malamku (hal yang biasa kulakukan --> Laporan), bukan pula untuk kelayapan di dunia maya (Hobi yang sebenarnya kurang bagus). Tapi saya terjaga untuk membantu dendrit dan akson-akson saraf di kepalaku menyusun kembali  tentangmu, di sudut otakku. Tentang percakapan kita yang cukup dramatis, Kau masih ingat? Percakapan yang muncul karena pertemuan tak terduga di sebuah rumah singgah,  Oiya, sepertinya kita sering bertemu pada momen yeng tak terduga, tak tertebak. Mengingat tentangmu tidak mesti membuatku berfikir keras untuk menemukan data-data yang pernah tersimpan pada lobus kiri otakku, dia akan sangat cepat mengantarkan respon yang dikirimkan impuls lewat pertanyaan-pertanyaanku tentangmu.  Baik akan ku mulai menyusun percakapan yang pernah kita lontarkan, yang sekali lagi cukup dramatis kataku..

Satu Hal

Kak, ada orang yang selalu membuat saya tersenyum setiap waktu.  Sebenarnya sederhana, lewat untaian kalimat yang sebenarnya biasa . Iya, biasa saja. Dia selalu berhasil membuatku tertawa lepas. Kak, Dia orangnya baik, ramah, sabar, cerdas, seru juga. Hal yang kadang-kadang sulit ku mengerti, Dia begitu ikhlas mendengarkan ocehan-ocehanku yang bahkan tidak penting. Membalas semua pertanyaan-pertanyaanku yang kadang tidak begitu penting juga. Satu hal, Dia tidak pernah bosan meladeni kecerewetanku, meresponnya dan akhirnya kita tertawa bersama. Oiya, tentang kepribadiannya, Dia mirip denganmu.  Satu dari beberapa alasan mengapa saya senang berkomunikasi dengannya.  Dia sosok yang bijak, Dia taat,  Dia penyayang,  Dia akan sangat menghargai yang namanya usaha, Dia sosok yang pantang menyerah. Ku yakin kita akan sepaham untuk hal ini kak. Dia----> Orang yang ku anggap kakak, Aku Beruntung.

Mungkin Tentang Desember

"Jika tak mampu menyampaikan harapan pada rindumu, maka biarkan hujan yang menyampaikannya" Sebenarnya saya tidak tahu persis apa makna dari kata-kata ini. Hujan dibiarkan menyampaikan rindu, padahal hujan tak bisa berbicara. Hujan dibiarkan menyampaikan rindu, padahal hujan tak bisa bergerak horizontal seperti angin. Ada (Banyak) orang yang menjadikan hujan sebagai simbol kerinduan, Entah. Satu dari sekian banyak alasan mengapa di Desember ini banyak cerita kerinduan yang terungkap.  Desember, Hujan , dan Rindu. Tiga kata yang kerap kali disandingkan.  Tentang Desember yang akan berakhir, Tentang Desember yang menuak banyak kenangan,  Tentang Desember yang melelahkan, Tentang Desember dan langit mendung,  Tentang Desember, Hujan dan Rindu. Desember dan Rindu? Desember dan Hujan? Bukan itu yang penting tentang Desember bagiku. Beberapa hal yang ku pelajari dari Desember bahwa Desember selalu membuka makna soal memberi..  Hati, Diri, dan P

Sesuatu yang Kau Sebut Cinta

Gambar
Kak, sesuatu yang kau sebut cinta, saya sedikit lebih memahaminya sekarang. Saya masih mengingat dengan jelas semua yang pernah kau coba pahamkan kepadaku tentang cinta waktu itu. Saya mudah mengingat bukan? Saya berzodiak Virgo, dan Orang-orang yang berzodiak virgo adalah  pendengar yang baik. Terkadang saat kau mengoceh tentang suatu hal, saya hanya diam, dan kau akan berfikir bahwa sesuatu yang kau katakan tidak begitu penting bagiku. Kamu keliru, Saya bukannya tidak memerhatikan. Saya cuma berusaha menelaah setiap kata yang kau ucapkan lalu menyimpannya di lobus otakku. Sekali lagi, saya pendengar yang baik. Saya mungkin bisa mengucapkan kembali kata-kata yang pernah kau ucapkan dengan nada dan kalimat yang persis sama. Kak, kamu pernah bilang kalo suatu saat saya mengenal cinta, saya harus memberitahumu, menceritakan kepadamu, dan meminta pendapatmu. Seperti yang selalu ku lakukan setiap saya dilema dalam beberapa hal. oh iya, tentang cinta.  Kamu pernah bilang kur

Hanya Saja

Gambar
Saya sudah besar, hanya saja mereka menganggapku anak kecil.   Saya cerewet, hanya saja mereka menganggapku pendiam.   Saya ramah, hanya saja mereka menganggapku cuek.   Mereka yang salah menilai? Atau saya yang salah menilai diriku sendiri?   Yang pertama, saya bukan anak kecil. Kenapa? Karena saya sudah 19 tahun. Saya bukan anak kecil, kenapa? Karena saya sudah mahasiswa. Saya bukan anak kecil. Kenapa? Karena saya sudah bertumbuh dewasa.   Entah berapa kali saya harus menyatakan kejengkelan saat di panggil anak kecil. Muka cemberut ala saya akan menyambut mereka yang memanggilku dengan sebutan yang sungguh menjengkelkan itu.   Yang kedua, saya tidak pendiam. Hanya saja, saya tidak terlalu suka menanggapi hal-hal yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan saya. Oiya, bukannya saya sulit berkomunikasi, tidak. Toh saya biasa bercerita ke beberapa orang yang tentunya saya kenal baik. Satu lagi, saya tidak pendiam. Tanya saja teman-teman dekatku, mereka akan bilang saya o

Saya Belum Mengerti

Gambar
Saya belum  mengerti betul mengapa perubahan itu kerap terjadi. Ketika orang-orang sekitar berperilaku lain dari biasanya. Saya belum tahu betul mengapa perubahan itu harus terjadi. Ketika  mereka yang dulunya dekat seakan mulai menjauh. Entah!, saya tidak begitu mengerti siklus ini.    Ada saat dimana kita harus menjalani semuanya sendiri. Saat dimana orang-orang yang dulunya selalu ada,  sekarang tak bisa lagi bersama kita. Bukan karena mereka tidak ada lagi untuk kita, melainkan mereka harus menyelesaikan pekerjaan yang lain, yang juga mendesak tentunya. Kau tahu? Akhir-akhir ini hidup terasa lebih rumit.  Akhir-akhir ini hidup berjalan lebih sepi, tak seperti biasanya. Akhir-akhir ini senyuman dari mereka jarang terlihat,  atau mungkin tawa lepas dari mereka, saya rindu itu. Saya rindu mereka yang dulu. Saya tak tahu, apakah mereka betul-betul sudah berubah atau sayanya saja yang merasa perubahan itu ada. Namun, Apapun itu,  saya akan tetap menyayangi mereka, me

Babak Baru

Baru saja, pelantikan pengurus LPM Penalaran UNM Periode 2013/2014 sebagai babak baru kepengurusan. Hari ini pukul 09.50 AM. bahagia itu pasti. Namun kembali lagi ini bukan sesuatu yang menjadikan kami berbangga diri hingga lupa diri. Berkomitmen menjadi pengurus berarti siap menjadi penerus estafet periode sebelumnya yang tentunya sudah baik. Maka dipundak kami, kami mengemban amanah untuk menjadikan lembaga ini menjadi lebih baik lagi.  akan ada banyak tantangan, halangan, dan rintangan kedepannya. banyak yang mesti dilakukan, kita perlu bertindak, dan kita dituntut bertanggung jawab. Terkesan susah? Iya, susah. Tapi Bisa !! Hey, lihat teman-temanku sedang asyik berpose di depan kamera. dan saya memilih untuk duduk di pojok belakang ruangan ini. Menulis, Mengamati mereka.                                                            _Ruang Guru Besar UNM_

Jangan Pernah Merasa Asing di Rumahmu Sendiri

Gambar
Setiap orang akan nyaman di rumahnya sendiri, rumah itu menjadi tempat pulang. Tempat dimana kau bisa melepas penat, atau sekadar meluruskan tulang belakang dari segelumit aktivitas yang kau lakukan.  Itu rumahmu, jangan merasa asing.              Terkadang saya menemukan beberapa orang yang merasa malu berkunjung kerumahnya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat pulang. Atau setidaknya tempat singgah untuk menyapa penghuni rumah yang lain. Ada beberapa alasan mengapa seseorang merasa asing dirumahnya sendiri. Pertama, dia jarang ke rumah itu. Kedua, dia merasa tidak akrab dengan penghuni ataupun pengunjung rumah yang lain.   Loh?   Bukankah keakraban bisa dibangun dengan intensitas bertemu?   Bukankah adaptasi bisa dibangun ketika interaksi sering terjadi?   Lantas, alasan apa lagi?   Kupikir ini cukup solusi untuk menjawab alasan-alasan yang membuat kau merasa asing di rumahmu.   Ingat, Itu rumahMu!   Jangan pernah merasa asing dirumahmu sendiri.

Sirine Mobil Putih

Gambar
Sirine mobil putih itu, saya nggak suka! Kau tahu kan pengalaman masa kecilku? Iya, saya pernahmenceritakannya padamu. Apa? kau tidak ingat?? Baiklah saya ceritakan kembali. Tapi kumulai dari pengalamanku tadi pagi dulu yah. Jadi, tadi pagi saat berkendara menuju kampus, saya terganggu oleh sirine mobil putih itu. iya, mobil itu pas berada di samping kananku. dan kau tahu kabar buruknya? jalanan macettttt ! Ahhh. saya benci keadaan seperti itu. saya benci harus berlama-lamaan bersampingan dengan mobil bersirine menakutkan itu. saya telah berusaha mengimbangi ketakutanku. saya memejamkan mata begitu dalam agar bunyi sirinenya hilang dari telinga tapi ternyata tidak bisa. sirinenya masih tetap terdengar . oh my god, I hate this condition, oh iya, tentang cerita masa kecilku dulu, ketika saya masih berumur sekitar 5 tahun, saat ayah saya masuk rumah sakit selama beberapa hari, dan saat itu pula saya tidak pernah suka dengan mobil putih bersirine itu. kau tahu? perna

Surat

Gambar
Entah harus kumulai surat ini dari mana. Ini surat pertama yang kubuat setelah beberapa pucuk surat yang kau kirimkan. Oiya, soal pertanyaan-pertanyaanmu itu, masih ada yang belum bisa ku jawab. Belum waktunya, mungkin. Saya selalu membaca dengan seksama setiap petuah atau saran dari surat yang kau kirim. dalam salah satu suratmu, kau pernah mengatakan bahwa setiap apapun yang kita lakukan, harus tetap dengan kehati-hatian. Harus penuh pertimbangan, serta tidak terburu-buru. Iya, kau benar mengenai hal ini. Namun kali ini saya mengindahkan saranmu yang justru pada akhirnya berdampak negatif untukku. Kau tahu? Baru saja tanganku terkena beling akibat piring yang kupecahkan. Sebenarnya ini bukan mutlak salahku. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicunya. Kau tak perlu tahu. Meskipun ku akui saya kurang berhati-hati membawa piring itu, saya terlalu terburu-buru, terlalu kepedean dan lupa kalo sebenarnya selalu ada faktor X yang akan menghambat kerja kita. Piringnya ja