Saya Mengenal Sosokmu
Malam kian pekat, cuaca tak lagi hangat. Terjaga hingga larut seperti ini hampir menjadi kebiasaanku setiap harinya. Kali ini saya terjaga bukan untuk menyelesaikan sahabat malamku (hal yang biasa kulakukan --> Laporan), bukan pula untuk kelayapan di dunia maya (Hobi yang sebenarnya kurang bagus). Tapi saya terjaga untuk membantu dendrit dan akson-akson saraf di kepalaku menyusun kembali tentangmu, di sudut otakku. Tentang percakapan kita yang cukup dramatis, Kau masih ingat? Percakapan yang muncul karena pertemuan tak terduga di sebuah rumah singgah, Oiya, sepertinya kita sering bertemu pada momen yeng tak terduga, tak tertebak. Mengingat tentangmu tidak mesti membuatku berfikir keras untuk menemukan data-data yang pernah tersimpan pada lobus kiri otakku, dia akan sangat cepat mengantarkan respon yang dikirimkan impuls lewat pertanyaan-pertanyaanku tentangmu. Baik akan ku mulai menyusun percakapan yang pernah kita lontarkan, yang sekali lagi cukup dra...