Bersama Murid-Murid Kebanggaanku
Saya menyebut mereka
Laskar Benteng, yah mutiara-mutiara kecil dari sebuah desa terpencil di
kabupaten maros. Mereka siswa kelas 3 dan kelas 6. Tepatnya di SD Inpres 182
Benteng. Bergurau ria dengan mereka dalam sebuah ruang kelas, dua kelas dalam
satu ruangan tanpa sekat. Anri, irba,
ayu, ariska, nandi, arman, hamta dan aldi adalah 8 orang muridku di kelas enam.
Sementara di kelas 3 ada nadia, alif, fatma, susi,andika, dan 3 lainnya. Mereka
semua (Laskar Benteng) adalah sosok sederhana yang begitu polos. Meski hanya 7
hari megabdi sebagai Pengajar Muda di sekolah mereka, namun kerinduan akan
canda tawa serta keriangan mereka sangat terasa. Mereka anak-anak yang hebat. Terbukti
saat mereka bisa tampil berkelompok untuk menyatukan suara dalam paduan suara
serta lantunan puisi pada sela-sela nyanyian mereka. Semangat mereka yang
selalu berkobar ditengah-tengah keterbatasan yang ada.
Oh iya, saya punya satu
siswa wanita di kelas 5, namanya DENY. Meskipun saya tidak mengajarnya, namun
saya dekat dengannya. Anaknya bertubuh kecil,
lucu. Namun bukan itu yang penting. Yang penting adalah bahwa anak ini tinggal
bersama neneknya karena ayah ibunya telah bercarai kemudian masing-masing dari mereka menikah (lagi) dengan wanita/ laki-laki
lain. Sedangkan DENY? Dia dititip ke neneknya dan TIDAK PERNAH dijenguk oleh
kedua orang tuanya. Miris bukan? .Deny ini anaknya rajin dan cerdas. Makanya saya
bilang ke dia saat hari perpisahan kami “Deny
harus tetap semangat yah, belajar terus, supaya bisa jadi orang hebat”. Seketika
Deny Meneteskan air mata di depan saya, diikuti oleh teman-temannya yang lain. Nah,
saya kan orangnya MELANKOLIS, Jadi kalo liat orang menagis itu rasanya pengen
nangis juga, aduh akhirnya sempat neteskan air mata juga saat siswa-siswaku
menatap saya sambil berkaca-kaca. Mereka semua meluk saya. Saya tahu, mereka
pasti sayang sama saya, sebagai kakak sekaligus Ibu Guyuunya .. Ehhh
Sekali lagi menjadi pengajar
muda di desa Benteng “AMAZING” bersama mereka “MURID-MURID KEBANGGAANKU’.
Murid-Murid SD inpres 182 Benteng |
Komentar