Kenapa kita harus bersyukur
Kita hidup di dunia bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk orang
lain. Beberapa potong kalimat yang pernah kau ucapkan khill. Saya mengagguk,
mengerti.
Beberapa waktu lalu, kubaca cerita tentang bagaimana orang-orang berusaha
mengeja maksud dari orang-orang sekitanya. Satu dari yang paling berkesan adalah
cerita tentang dua orang buta yang berusaha mengerti satu sama lain. Dalam
cerita itu diceritakan jika keduanya telah cacat sejak lahir. Mereka adalah suami
istri. Katanya lagi, bapaknya adalah orang yang peka, terus ibunya asyik diajak
bercanda. Bapaknya rajin mengaji, dan ibunya pandai bernyanyi... Oleh sebab
mereka buta, mereka jatuh cinta lewat suara, tapi tidak saling melepas dalam
genggaman. Eits satu lagi, mereka mengerti
dengan saling mendengarkan.. ahh romantis sekali mereka, khill. Meski buta,
mereka tahu bagaimana harus mengistimewakan satu sama lain. Mereka bahagia sekali. Mereka pandai sekali bersyukur.
Saya tidak punya maksud apa-apa dengan
menceritakan ini khill, tidak sama sekali. Hanya saja, jika mereka yang buta
saja bisa setegar itu dalam bersyukur, bagaimana kita yang normal ?
Khill, kadang kita terlalu banyak mengeluh. Jaringan yang lelet lah, hujan
yang gak berhentilah, atau hal-hal kecil lainnya yang sama sekali tidak sebanding
dengan masalah atas keterbatasan mereka. Jadi, masih maukah kita mengeluh atas
semua itu? Jangan dong yah... mari bersyukur lebih banyak.
Jadi khill, setiap saya mengeluh tolong segera diingatkan...
Komentar