Hal-Hal yang Tidak Ku Sangka

Rindu itu seperti mencubit anak kecil yang berpipi tembem, semakin kau cubit  maka akan semakin menggemaskanlah ia..
Kamu mungkin pernah mengalami hal yang membuatmu merasa haru, hingga kau pastikan rindu akan kembali lagi menikammu. Saya pernah sangat merindukan suatu momen ketika kami mengabdi di sebuah desa yang letaknya tinggal sejengkal dari langit, desa dengan beribu bintang, Desa benteng namanya...

Bahagi itu sederhana!
Ketika kau dapat mengaktualisasikan rindumu dalam bentuk apa yang kau inginkan, akan lebih baik bukan?
Rindu yang ku tabung setahun lalu tentang orang-orang desa ini sudah terpecahkan beberapa hari ini. Rasanya senang sekali. 

Meskipun mengikuti Follow Up KBIN cuma 2 hari, tapii rasaanya cukup terbayarkan semuanya. 
Setiap kegiatan, pasti selalu ada cerita yang paling ingin kau ceritakan bukan?
Baik, Kumulai ceritaku dari sini:

Jadi, setahun lalu saya pernah mengajar di SD 187 Seatap Bentenge. Saat itu saya mengajar kelas 3 dan kelas 6. Semua siswanya ramah, hmm, jangan panggil saya calon guru kalo tidak bisa ngambil perhatian siswa. Semua nama siswa yang ada di kelas, saya hapal kok! Itu mungkin salah satu alasan kenapa saya dekat dengan siswa. Hingga pada suatu hari, setelah melakukan acara perpisahan dengan adik-adik setahun lalu, suasananya menjadi sangat riuh.. Tangis perpisahan pecah.. Ahh, saya memang tidak pernah suka dengan yang namanya perpisahan.. Mari menabung rindu siswa-siswiku.

Well, singkat cerita, 2 hari ini saya berhasil memecahkan rindu-rindu yang sudah meluap-luap itu. Saya bertemu kembali dengan mereka!
Hal yang paling saya tidak sangka ialah ketika mereka semua masih mengenali saya dan memanggil nama saya tanpa ragu-ragu.. Ahhh, senang sekali bukan?
Singkat cerita, pelajaran dimulai.. Ku awali dengan cerita-cerita motivasi tentunya kan.. Oiya siswa-siswaku sekarang sudah pada punya mimpi yang besar, mereka bilang "itu juga karena kakak yang ajari kami berani bermimpi" , yo wesss what ever..
Pada jam istirahat, siswa-siswiku memilih untuk tidak ke kantin dulu, mereka bilang mau berbagi cerita  (soalnya saya cuma ngajar sehari). Oke saya penuhi... 

Jam pelajaran dimulai, saya kembali mengajar ! 
setelah berselang 40 menit ngajar, saya harus menuju rumah pak dusun untuk dipinjamkan mobil yang akan kami gunakan ke sekolah di sumpatu menghadiri acara penutupan. Ku tinggallah mereka beberapa menit .
Hal yang paling tidak ku sangka adalah ternyata selama saya meninggalkan kelas, mereka membuat surat untuk saya.
Katanya " Biar kak Anhi baca, oiya disimpan yah kak, biar tidak lupa" .
Perlahan ku tersenyum, sambil menerima surat mereka, lalu membacanya.
Meski pake bahasa sederhana, isinya memiliki makna yang dalam sekali "Makasih my beloved siswa-siswi "
Setelah pulang sekolah, kami melakukan pemantapan untuk pementasan di sekolah sebelah. setelah itu menujulah kami kesana menggunakan truk.

Pementasan dimulai...
Jreng..jrenggg.. semuanya tampil mengesankan, termasuk mereka

Penampilan Siswa-siswiku

Setelah semuanya tampil, tibalah kami pada acara perpisahan..
Argghhh, saya tidak pernah suka pada satu kata ini. Saya selalu berusaha untuk tidak meneteskan air mata, meskipun dalam hati sedih sekali.. Mereka menangis, kami akan pergi meninggalkan mereka. Semua pesan telah ku titipkan utuk mereka "Belajar yang baik, biar jadi sukses, Amin". Berpelukaann.... Lalu truk membawa mereka pulang. Hingga pada jarak 10 meter, mereka masih tetap melambaikan tangan sambil menangis... 

Tiba saatnya kami harus pulang, kami berpamitan dengan warga.. Semuanya..
Hal yang paling tidak ku sangka lagi adalah ketika menuju pulang, di sepanjang perjalanan, saya melihat siswa-siswiku berdiri, menunggu kami lewat di depan rumahnya masing-masing. Nampaknya mereka berdiri sedari pagi menunggu kami lewat. Mereka berteriak, memanggil, dengan wajah yang tersenyum tapi kelihatannya sedih... Ahh, mengapa kalian begitu mulia? Dengan kesederhanaan dan ketulusan hati kalian, Semoga kita sama-sama menjadi orang yang sukses...
Selamat Menabung Rindu (Lagi) Siswa-siswiku tersayang... 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dandelion, Ilalang, Angin, dan Tuan Matahari

Sembilan Belas Tahun

Perkenalan