Kuresapi, Hingga Senja Membias Jingga
Kusuka suratmu pada bagian ini "Terimakasih telah Menjadi Adik yang Manis". Kau tahu? Kubaca itu hingga berkali-kali sambil menarik kedua ujung bibirku kesamping secara bersamaan, Tersenyum...
Mungkin kau akan berpikir bagaimana bahagiaku saat kubaca surat-suratmu, padahal mungkin itu hanya alegori yang bisa saja dituliskan semua orang bukan?
Terlepas dari itu, saya tetap senang membaca setiap kata yang kau tuangkan pada sisi-sisi penamu, yang telah kau jadikan bagian dari hidupmu..
Nampaknya surat-suratmu punya semacam medan magnet yang membuatku tak henti-hentinya membaca, seperti aku kecanduan dengan kata dalam setiap tulisanmu.. Diksimu terlalu indah untuk sekadar kata yang datar.. Sekali lagi, Ku suka permainan kata dalam tulisanmu, Ku resapi ia hingga senja membias jingga...
Nampaknya surat-suratmu punya semacam medan magnet yang membuatku tak henti-hentinya membaca, seperti aku kecanduan dengan kata dalam setiap tulisanmu.. Diksimu terlalu indah untuk sekadar kata yang datar.. Sekali lagi, Ku suka permainan kata dalam tulisanmu, Ku resapi ia hingga senja membias jingga...
Komentar