Tepat Setahun


 
Source: Google
“Aku masih ingat sekali, setahun  yang lalu...
Saat senyum dan tawa lepas tetiba menjadi tangis yang pecah"

Kamu pernah kehilangan orang yang kamu kasihii??
Seseorang yang begitu bermakna dalam kehidupanmu?     
Bukan Kekasihmu...!
Tapii...
Tapi Dia Kakakmu”

Tepat setahun lalu, saat semuanya berjalan mulus-mulus saja. Waktu dimana  tegur sapa hangat terdengar disetiap waktu. Saat senyum-senyum polos kita masih pada poros yang semestinya.

Aku hanya seorang gadis kecil yang senang bercengkrama ria dengan pria yang mungkin saja berusia diatasku. Di setiap masa dan tempat, saya selalu punya sosok seorang kakak. Jika seseorang hendak menanyaiku perkara orang yang paling dekat denganku, tentunya hanya dengan melihat kecil-kecil, mereka akan tahu jawabannya.

Tepat setahun lalu, persis di musim hujan yang sama. Dengan terpaan riuh angin yang sama. Juga masih dengan irama tetes hujan yang sama. Aku juga kau kak, senang sekali menilik hujan dari balik jendela kaca. Lalu salah satu dari kita akan menuliskan nama di kaca jendela yang mulai berembun karena hujan.

Tanpa kita sadari, waktu berjalan sangat cepat yah kak. Rasanya baru kemarin kita terlampau jarak yang jauh karena ingin sang pencipta, Rupanya hari ini tepat setahun. Masih dengan suasana yang sama... Hujannn... Angiiin.. Tapiii Tentunya tanpa kau, kak...

Kak, aku yang dulunya cengeng dan kekanak-kanakan, kini mulai tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasa. Selain karena usia yang bertambah, tanggung jawab juga bertambah. Tapii tetap manis murah senyum baik hati seperti dulu kok. Kalo seandainya kamu mengamatiku dari jauh, pasti kau akan mengangguk pertanda setuju dengan pernyataanku ini. Hehe. 

Kak, saya tidak akan bersedih apalagi sampai menangis mengenangmu. Sebab kak, kau telah mengajariku banyak hal sebelum pergi. Salah satunya, belajar tegar dalam menjalani hidup serta membuang jauh-jauh rasa khawatir. Kurang lebih seperti ini katamu:

“Khawatir-khawatir yang terlalu berlebih, mari kita buang jauh-jauh, Hanyutkan saja bersama tetes hujan yang sedang turun dengan rinainya. Betapapun kerasnya hari-harimu, selalu ada kesempatan untuk kembali tersenyum “

Lalu kak, aku kembali bangkit dari khayalanku. Di depanku, banyak tantangan yang harus kumenangkan.

“Jika kau telah menemukan alasan yang tepat, maka berjuang adalah salah satu bentuk pertahanan yang paling indah”

Kak, Semoga kita sama-sama berbahagia......


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dandelion, Ilalang, Angin, dan Tuan Matahari

Sembilan Belas Tahun

Kenapa Tak Kau Tanyakan?