Ketulusan, Maple, dan Dandelion


Maple
Dandelion


Memperhatikan setiap letupan-letupan buih pada setiap bulatan  balon yang terbawa angin  malam.  Setiap sudut mengandung makna. Dan saat bulatan-bulatan tersebut pergi, terbang jauh, maka kau akan bahagia, meskipun berujung dengan pecahnya balon yang mengangkasa dan raut wajahmu kembali murung.
Selalu ada kata yang terwakili, tapi tidak dengan rindu. Karena rindu punya cara tersendiri untuk menyampaikan maksudnya. Setiap perpisahan adalah awal untuk merindu. Berpisah berarti bersiap untuk menabung rindu.

Ingatkah kau tentang dandelion yang pernah ku ceritakan?
Atau mungkin daun maple yang berguguran?
Keduanya sama-sama luruh bersama angin, 
Dan pernahkah kau berfikir tentang kondisi tangkainya? Tangkai yang ditinggalkan keduanya?
Tangkai yang  mungkin diam, karena ia memang ditakdirkan untuk selalu diam.
Masih percayakah kau tentang ketulusan?
Tentang kebesaran hati untuk merelakan.
Seperti itulah Maple dan Dandelion,

Keduanya mengisahkan ketulusan
dan Akuu....
Aku Menyukai Keduanya...

*Ini tentang Kedua tanaman yang berbeda dari yang lain

Lihat Dandelion,
Dandelion bukan bunga berwarna cerah, warnanya putih
Kupikir itu melambangkang Kesederhanaan 
Kelopak-kelopaknya akan luruh terbawa angin
Kupikir melambangkan ketulusan
Dandelion bahkan tumbuh pada sela-sela ilalang, diantara rumput liar
tapi tak sedikit orang mencarinya, 

Lihat Maple,
Bentuk daunnya Unik, 
Warna berbeda dari kebanyakan tanaman yang berdaun hijau
Siapa yang tahu? 
Maple adalah lambang Penantian


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dandelion, Ilalang, Angin, dan Tuan Matahari

Sembilan Belas Tahun

Perkenalan