Ayah
Katanya
hari ini hari ayah yah?
Hmm,
akhirnya. Saya kira selama ini yang ada itu hari ibu saja.
Oh
ya, berbicara tentang ayah sebenarnya banyak yang mau ku ceritakan. Kau mau
tahu? Ok, dengarkan yah.
Ayah
saya itu selalu mengajarkanku kesederhanaan, mengingatkan untuk saling berbagi
dan bersyukur atas apapun yang kumiliki sekarang. Katanya “ sesuatu itu,
meskipun sedikit yang penting berkah”.
Saya
sangat mengagumi sosok beliau, sungguh.
Ayahku
tidak pernah memberiku boneka, tidak.
Dia
juga tidak memberiku handpone tercanggih yang lagi ngetrend di zamannya, atau
mengajakku ke pusat perbelanjaan terramai yang disenangi kebanyakan orang.
Iya,
ayahku beda dari ayah-ayah yang lain, yang mengukur tingkat kebahagiaan
berdasarkan seberapa banyak barang mewah yang diberikan untuk anaknya.
Sayapun
tak pernah menuntut hal itu. Bagiku, kasih sayang tulus yang diberikan ayahku selama
ini sudah lebih dari cukup untuk membahagiakan hari-hariku.
Kau
tahu? Orang yang selalu membangunkanku di subuh hari, mengingatkanku sarapan,
menyiapkan kendaraan, mengisikan botol air minum untuk kubawa, serta orang yang
mengingatkanku memakai jaket, kos tangan, serta scrab saat berkendara. Katanya “
agar tidak kepanasan dan masuk angin”. Ini semua beliau lakukan hampir tiap
harinya.
Dia
tak akan beranjak dari teras rumah sebelum melihatku berangkat. Sambil melemparkan
senyum . senyup penuh harap agar anaknya bisa dan dimudahkan urusan serta
kembali ke rumah dengan selamat.
Orang
yang selalu khawatir kala anaknya pulang di waktu yang tidak biasanya.
Pernah
sekali, saya masih ingat, kala itu saya harus menyelesaikan KTI untuk masuk ke
salah satu organisasi kampus dan saya terpaksa nginap di kosan teman. Waktu itu,
saya lupa memberi kabar. Alhasil, seisi rumah sibuk mencari tahu keberadaanku.
Saya
sempat dapat marah dari mereka atas keluputannku tak memberi kabar ke mereka.
Tapi
poin pentingnya bukan itu, yang utama adalah mereka menyayangiku.
Oiya,
satu lagi. ayahku itu seakan menganggapku masih kecil,
Makanya
tingkat kekhawatirannya terhadapku sangat besar. Namun, apapun itu, saya
menyayanginya.
Saya
kagum sosoknya.
Semoga
nanti, orang yang dipilihkan tuhan untukku berwatak seperti ayahku.
Orang
yang penyayang, sederhana, dan selalu menuntunku ke jalan yang benar... ^^
Komentar