Postingan

Menampilkan postingan dengan label Nalar

Bersama Penalaran

Hey, kemarin lembaga kami tercinta Penalaran Berulang Tahun! Lalu kami berinisiatif menyanyikan sebuah lagu, jadi kami dari angkatan 16 berusaha membuat liriknya. Tadaaaa.. Ini saya rekomendasiku gang, lebih mirip puisi sih... Ku pejamkan mata, terdiam, menghadap timur Nyiur angin menusuk tulang, tertuju pada satu kata Penalaran.... Coba Tanya hatimu kawan... Tanya sekali lagi.. Tidakkah ia tertegun pada kata itu? Meresap-resap, ada bahagia terselip. Ayo Bangun kemandirian, perkecil ketergantungan Loyalis sejati tak pernah mati Bertahan dan bertuhan,   Menggapai asa, bertumbuh kreatif Bersama Penalaran Ayo teriakkan.. Loyalitas tanpa batas 2x Bakar semangat tegakkan optimisme Laskar Nalar calon pemimpin sejati Mari bersama di Penalaran Berbagi tawa belajar meneliti Berbagi kisah belajar berorganisasi Bintang-bintang turut menantang ...

"Sahabat Diklat" Namanya

Gambar
Tentulah setiap perkumpulan punya macam cerita berbeda. Tentu pula setiap orang melihat sesuatu hal dari sudut pandang yang tak sama. Selalu ku bilang bahwa ini adalah pandangan subyektif saya. Bagaimana membangun tim? bagaimana belajar? bagaimana berkomitmen? bagaimana berbagi? dan banyak lagi "Bagaimana" yang bisa terjawab pada tahap ini.  Perkumpulan yang kumaksud adalah sebuah perkumpulan kecil yang lebih tepatnya disatukan karena kami berada dalam satu bidang dalam kepengurusan. Tidaklah kutuliskan jika  itu hanya sesuatu yang  biasa saja. Ada (Banyak) cerita Didalamnya. Tentang keragaman yang menjadikannya lebih indah, lebih dari sekadar keindahan pelangi di dinding langit yang menjadikannya damai. Tentang  sikap saling memahami untuk saling melengkapi, Lebih dari Puzzle yang tersusun utuh. Tentang rasa yang berbagi, lebih dari sekadar Nano-nano yang berjuta rasa didalamnya. Tentang derai dan tawa yang berjalan bergantian. Tentang kisah di senggang waktu ...

Jangan Pernah Merasa Asing di Rumahmu Sendiri

Gambar
Setiap orang akan nyaman di rumahnya sendiri, rumah itu menjadi tempat pulang. Tempat dimana kau bisa melepas penat, atau sekadar meluruskan tulang belakang dari segelumit aktivitas yang kau lakukan.  Itu rumahmu, jangan merasa asing.              Terkadang saya menemukan beberapa orang yang merasa malu berkunjung kerumahnya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat pulang. Atau setidaknya tempat singgah untuk menyapa penghuni rumah yang lain. Ada beberapa alasan mengapa seseorang merasa asing dirumahnya sendiri. Pertama, dia jarang ke rumah itu. Kedua, dia merasa tidak akrab dengan penghuni ataupun pengunjung rumah yang lain.   Loh?   Bukankah keakraban bisa dibangun dengan intensitas bertemu?   Bukankah adaptasi bisa dibangun ketika interaksi sering terjadi?   Lantas, alasan apa lagi?   Kupikir ini cukup solusi untuk menjawab alasan-alasan yang membuat kau merasa asing di rumahmu.   Ingat, ...

PENALARAN ITU JELEP (Jelas Esensinya, Lengkap Elemen Penyusunnya)

Seandainya kebersamaan itu didapatkan dengan cara dibeli, maka saya yakin tak akan sanggup membeli momen-momen kebersamaan di Penalaran. Sekiranya untuk mengerti bagaimana saling memahami dan menerima satu sama lain itu adalah sesuatu yang hanya ada di dasar   laut, maka saya tak akan sanggup menyelam untuk mendapatkannya. Dan andaikan kentalnya rasa kekeluargaan di penalaran hanya bisa di peroleh setelah merangkak ke puncak gunung, maka saya tak akan sanggup mendaki untuk mendapatkannya.                             Sebuah nama sebuah cerita, sedang setiap cerita punya cara tersendiri untuk menjadikannya sesuatu yang sesalu di kenang. Mendengar kata PENALARAN maka saraf-saraf berkoordinasi dengan cepatnya untuk memutar semua memoar-memoar tentang Penalaran. Tentang manusia yang harus bersabar dan tekun untuk memperoleh target. Tentang sikap sali...