Simple Word

Rindu itu seperti mencubit anak kecil yang berpipi tembem, semakin kau cubit  maka akan semakin menggemaskanlah ia.. Kamu mungkin pernah mengalami hal yang membuatmu merasa haru, hingga kau pastikan rindu akan kembali lagi menikammu. Saya pernah sangat merindukan suatu momen ketika kami mengabdi di sebuah desa yang letaknya tinggal sejengkal dari langit, desa dengan beribu bintang, Desa benteng namanya... Bahagi itu sederhana! Ketika kau dapat mengaktualisasikan rindumu dalam bentuk apa yang kau inginkan, akan lebih baik bukan? Rindu yang ku tabung setahun lalu tentang orang-orang desa ini sudah terpecahkan beberapa hari ini. Rasanya senang sekali.  Meskipun mengikuti Follow Up KBIN cuma 2 hari, tapii rasaanya cukup terbayarkan semuanya.  Setiap kegiatan, pasti selalu ada cerita yang paling ingin kau ceritakan bukan? Baik, Kumulai ceritaku dari sini: Jadi, setahun lalu saya pernah mengajar di SD 187 Seatap Bentenge. Saat itu saya mengajar kelas 3 d...

Saya menyebut mereka Laskar Benteng, yah mutiara-mutiara kecil dari sebuah desa terpencil di kabupaten maros. Mereka siswa kelas 3 dan kelas 6. Tepatnya di SD Inpres 182 Benteng. Bergurau ria dengan mereka dalam sebuah ruang kelas, dua kelas dalam satu ruangan tanpa sekat.  Anri, irba, ayu, ariska, nandi, arman, hamta dan aldi adalah 8 orang muridku di kelas enam. Sementara di kelas 3 ada nadia, alif, fatma, susi,andika, dan 3 lainnya. Mereka semua (Laskar Benteng) adalah sosok sederhana yang begitu polos. Meski hanya 7 hari megabdi sebagai Pengajar Muda di sekolah mereka, namun kerinduan akan canda tawa serta keriangan mereka sangat terasa. Mereka anak-anak yang hebat. Terbukti saat mereka bisa tampil berkelompok untuk menyatukan suara dalam paduan suara serta lantunan puisi pada sela-sela nyanyian mereka. Semangat mereka yang selalu berkobar ditengah-tengah keterbatasan yang ada. Oh iya, saya punya satu siswa wanita di kelas 5, namanya DENY. Meskipun saya tidak meng...

Petang ini, 23 agustus 2013, hari juma’at. Kakak-kakak, teman-teman menujukkan keloyalan, kepedulian mereka lewat rencana tuhan yang tak terduga. Atas apapun yang terjadi hari ini, saya mau bilang “Tuhan, Makasihhh sudah mempertemukan saya dengan orang-orang seperti mereka”. Orang-orang yang hebat, peduli, loyal, luar biasa. Mereka sederhana, sesederhana ketulusan yang mereka beri. Mereka sosok yang selalu menginspirasi disetiap kebuntuan yang terjadi, mereka sosok yang selalu meyakinkan atas keraguan yang melanda, dan tentunya mereka satu rasa, satu asa, satu tujuan “LOYALITAS TANPA BATAS” Satu dari sekian alasan yang membuat saya betah berlama-lama di rumah peradaban sederhana itu. Iya, RUMAH NALAR. Sepetak rumah yang mempertemukan berbagai macam karakter. Berbagai macam suku. Berbagai macam agama, berbaur menjadi satu. Menjadi sosok-sosok yang saling memahami, saling menghargai, dan saling mengasihi. Sekali lagii, untuk anugrah tuhan yang telah mempertemukanku dengan mereka...

Kakak-Adek Cerita kali ini tentang kakak-kakakku. Saya punya 1,2,3,4 kakak. Yah empat. Semuanya cowok. Tidak seperti kakak adek lainnya, saya dan kakak-kakakku selalu saling meledek satu sama lain. Menjadi pemenang dalam perdebatan menjadi prioritas utama. Mungkin kalian bertanya, siapa sih ke empat kakak itu?      Mw tahu? Nih saya kasih tahu. Jadi mereka itu K’ G , K’ I , K’ N dan K’ M.         Apa mereka saling kenal?       Kupikir tidak.  Nihh saya deskripsikan orangnya satu-satu    K’ G Nama aslinya Muh Zainal syam, namun akrab disapa gezto. Nah kakak ini saudara kandung saya. Namanya ada mirip. Sriwidayani Syam, Muhammad Zainal syam. Mirip kan? Dia ini orangnya baik, gagah, dan yang paling utama, selalu kasih adeknya uang. Kasih uang? Iya, kan udah kerja. Meskipun terlihat tidak akrab, namun kakak pasti sayang sama adek-adeknya. Dia ini orangn...

Bukan perbedaan yang harus disamakan, melainkan pemahaman bahwa perbedaan itu indah lah yang harus disamakan. berbeda bukan berarti tak satu. bukankah kita diciptakan di dunia ini memang berbeda? lantas mengapa harus menjadikan perbedaan itu pertentangan. Tak hanya manusia, bahkan daun yang berada di setiap tangkai dan ranting pohon yang berasal dari satu pohonpun tak selalu mirip 100 %. yah, everyone is different manusia punya pola pikir dan sudut pandang yang berbeda-beda. Baik di saya, belum tentu bagi orang lain. jadi, kuncinya adalah saling mengerti dan menerima kekurangan orang lain. Meskipun berbeda, tapi bisa tetap bersatu berpegangan tangan Warna kulit tak jadi masalah Yah, Different Is Beautiful