Postingan

Tepat Setahun

Gambar
  Source: Google “Aku masih ingat sekali, setahun  yang lalu... Saat senyum dan tawa lepas tetiba menjadi tangis yang pecah" Kamu pernah kehilangan orang yang kamu kasihii?? Seseorang yang begitu bermakna dalam kehidupanmu?      Bukan Kekasihmu...! Tapii... Tapi Dia Kakakmu” Tepat setahun lalu, saat semuanya berjalan mulus-mulus saja. Waktu dimana  tegur sapa hangat terdengar disetiap waktu. Saat senyum-senyum polos kita masih pada poros yang semestinya. Aku hanya seorang gadis kecil yang senang bercengkrama ria dengan pria yang mungkin saja berusia diatasku. Di setiap masa dan tempat, saya selalu punya sosok seorang kakak. Jika seseorang hendak menanyaiku perkara orang yang paling dekat denganku, tentunya hanya dengan melihat kecil-kecil, mereka akan tahu jawabannya. Tepat setahun lalu, persis di musim hujan yang sama. Dengan terpaan riuh angin yang sama. Juga masih dengan irama tetes hujan yang sama. Aku juga ...

Untuk Surat-Surat yang Lusuh Ini, Kepada Siapa?

Gambar
Source: Google " Saat kau terlalu rapuh, pundak siapa yang tersandar, tangan siapa yang tak melepas ?" Kalau suatu waktu, nanti, jika hatimu tak lagi mampu membendung kecewa-kecewa, tuliskan saja... Karena menulis adalah salah satu cara menetralisir pahit . Kau percaya kan?  juga selalu ada aku yang siap menyelaminya, tumpahan emosimu yang (mungkin) meluap-luap.  Aku sudah mengenali semua jenis senyummu, semuanya !! Darinya itu ku pahami, bahwa beberapa dari sekian banyak itu, kadang kau merasai kecewa. Betapapun kau menyembunyikannya, masih tetap bisa ku kenali, mana ikhlas mana imitasi. tak sadarkah kau? makanya itu, setiap aku menemuimu dalam senyum yang tidak  biasanya akan segera ku cek tulisan-tulisanmu, barangkali kau telah menuliskannya. Ada apa?? siapa lagi yang membuatmu tersenyum tapi imitasi seperti ini??  Kalau, suatu waktu, nanti, jika banyak pertanyaan-pertanyaanmu yang terlampau sulit kau jawab sendiri, tanyakan saja kepadaku, barangkali...

-_-

Saat seseorang menebak-nebak perkara hatiku, muncullah beberapa nama yang mereka yakini atas diriku. Ku senyumi saja setiap nama itu. Sebab, sekali saja  aku berhenti, maka hambarlah semuanya. Ibarat bayi dalam kandungan, lahirlah ia sebagai seorang premature. Beberapa kali ku duga diriku jatuh kepada cinta, beberapa kali kuduga diriku terserang virus merah jambu, beberapa hal kuyakini jatuh cinta membuat seseorang tampak dewasa... Namun ternyata tidak, setelah ku selami beberapa perkara itu, rupanya saya tidak jatuh cinta, saya juga tidak terserang virus merah jambu, saya (mungkin) hanya berusaha mengikuti ritme hidup atas dasar  kagum atau (mungkin) juga sekadar mengikut-ngikut untuk menjadi tampak lebih dewasa .... Kak, menjadi dewasa kenapa sulit sekali?  Bahkan berpura-pura jatuh cinta tak cukup sama sekali...  Metamorfosa, mereka bilang hidup itu selalu berubah... kalo angka maksimal adalah 10, maka semuanya akan menuju ke titik it...

Padahal Malam Ini Sedang Purnama

Gambar
Source: www.nonstop-online.com Beberapa waktu lalu, kaulah yang paling senang mengajakku ke savana yang lapang. Menikmati Sore sambil menunjuk-nunjuk awan lalu menamainya sesuka hati. Beberapa waktu lalu, kaulah yang mengajariku tentang hukum-hukum langit, tentang dimensi-dimensi bumi dan segala siklusnya.. Sejak saat itu, saya menjadi salah satu wanita pengagum langit. Kau pulalah yang merelakan tanganmu di cabit-cabit duri demi mengumpulkan lilitan-lilitan tanaman untuk serangkai bando yang kau letakkan di kepalaku. Beberapa waktu lalu, kaulah yang mengajakku menunggu di teras rumah untuk sebuah pemandangan indah yang kau sebut purnama. Kau bilang kau akan selalu menanti purnama di teras rumah atas apapun yang sedang kau kerjakan. dan saya meyakininya. Lalu, kenapa malam ini kau tak sedikitpun menyentuh teras rumah? Padahal malam ini sedang purnama... Lupakah kau??

Dandelion, Ilalang, Angin, dan Tuan Matahari

Gambar
Dandelion, tanaman kecil yang berpendar kaku di sela ilalang yang menjulang. Jangan di tanya, tentang dirinya yang tumbuh tersudut dan terinjak oleh kawanan organisme yang hendak melewatinya. Dandelion selalu cemburu kepada ilalang yang dapat tumbuh lebih tinggi dari semak, yang menjadikannya primadona di padang rumput. Yang Lebih mudah ditemui tanpa harus berteriak memberi kode pemanggil untuk menemukannya. Sedangkan dandelion? Mungkin kau harus berteriak lantang dengan perpaduan penglihatan yang sangat tajam untuk menemuinya. Jika mungkin, kaca pembesarlah yang dapat membantumu menemukannya, jika kau beruntung! Tak tahu berapa kali lagi dandelion harus berusaha untuk bertumbuh melampaui ilalang, setidak-tidaknya menjadi tanaman yang setara. Namun ilalang selalu lebih dibanding dandelion. Tak ada dandelion yang mampu tumbuh lebih tinggi dari ilalang. “Ada apa denganmu dandelion? Kenapa kau begitu ingin tumbuh lebih tinggi dari ilalang? Menjadi tanaman berhabitus ...

"Happy Birthday, My Beloved Brother"

Gambar
Beberapa waktu lalu, do'amulah yang paling ku ingat! "Tetap Jadi Sosok Kuat Sekuat Ibumu dan Sabar Sesabar Ayahmu" Seperti ibu dan ayah, saya juga tidak pernah lepas dari sosok seorang kakak. Sebabnya itu, saya selalu senang punya kakak. Untuk aku yang selalu merepotkan paling banyak, semoga dapat ku balas semuanya sesegera mungkin. Lewat tulisan yang lusuh ini, biar ku jabarkan beberapa hal.  Hal pertama, Terimakasih untuk kasih yang begitu banyak, Ingin sekali aku seperti kau kak, selalu senang berbagi dan memberi, menyayangi dengan setulus hati.  Hal kedua, seberapapun saya membuatmu jengkel, mohon hatimu jangan marah, sebab kak, saya tidak pernah bermaksud untuk itu.. Saya akan berusaha untuk tidak membuat orang-orang sekitarku jengkel karenaku... Hal ketiga, Hatimu yang kuat sekali itu, semoga dapat kau tularkan kepadaku.. Sebab, beberapa hal dalam hidup kita selalu di pacu untuk menjadi manusia yang hatinya kuat. Agar bisa bertahan, bisa tumb...

Bersama Penalaran

Hey, kemarin lembaga kami tercinta Penalaran Berulang Tahun! Lalu kami berinisiatif menyanyikan sebuah lagu, jadi kami dari angkatan 16 berusaha membuat liriknya. Tadaaaa.. Ini saya rekomendasiku gang, lebih mirip puisi sih... Ku pejamkan mata, terdiam, menghadap timur Nyiur angin menusuk tulang, tertuju pada satu kata Penalaran.... Coba Tanya hatimu kawan... Tanya sekali lagi.. Tidakkah ia tertegun pada kata itu? Meresap-resap, ada bahagia terselip. Ayo Bangun kemandirian, perkecil ketergantungan Loyalis sejati tak pernah mati Bertahan dan bertuhan,   Menggapai asa, bertumbuh kreatif Bersama Penalaran Ayo teriakkan.. Loyalitas tanpa batas 2x Bakar semangat tegakkan optimisme Laskar Nalar calon pemimpin sejati Mari bersama di Penalaran Berbagi tawa belajar meneliti Berbagi kisah belajar berorganisasi Bintang-bintang turut menantang ...